Senin, 23 Maret 2009

11 maret 2009/rabu

Hari kelahiran. Seperti hari2 biasa, tak ada reperesentasi hal menarik yang layak dituliskan pada hari sialan ini. Padahal hari ini usiaku genap 22, biasanya beberapa tahun yang lalu tepat 11 maret layaknya hari ini sedari tadi saya sudah persiapkan diri agar tak terkapar apabila lambung tak lagi mampu menampung genangan alkohol. ritual basi pemuda kampung kala hari lahir tiba; dapat traktiran minum dari teman hingga semua orang yang kau pandang serasa menggandeng kloningan masing-masing. Sampai-sampai engkau tak lagi fasih menghitung acungan jari yang tepat di depan hidungmu. Muntahlah yang jadi pertanda ritual akan segera diakhiri.

Akh, itu dulu. 3-4 tahun lampau. Saat kampus terkutuk ini belum memodifikasi diriku sebagai peserta magang calon pekerja masa depan. Jauh sebelum kepalaku dijejali beragam ilusi tentang bagaimana merubah dunia dengan melabeli diri sebagai mahasiswa. Tipu daya sebagai agen of change, ukh! Padahal hanya bohong semata, nyatanya malah memperkokoh separasi, ppfffuuaahhh!!!. Lagipula saat ini saya tak mampu lagi melacak keberadaan mereka yang setia berbagi cerita denganku, bahkan keringat, darah, rasa penat dan jus lontar.

Hari ini? Tak ada lagi ritual basi. Tapi saya juga enggan menghidupi benteng kokoh ilusi mahasiswa yang begitu miskin imajinasi. Sudahlah, lebih baik saya mengurusi notebook seorang teman yang sedang KKN yang ia titip kepadaku. Sudah 2 hari terjangkiti virus yang mengganas, sementara proyek translate-tan tak sekalimat pun kelar. Bangsat. Dasar teknologi!!!

2 komentar:

  1. oh..ultahjiko? sakira kau langsung jatuh dari planet sebelah.met ultah kalo gitu. oh, iya jangan suka minum merokok dan minumn alkohol.

    BalasHapus
  2. seandainya kita kenal saat ultah baru2 ini, saya pasti kasikan kado...hehehe...sayangnya telat beberapa hari setelah ultah kita baru kenal...hehehe..lebaiku...

    BalasHapus